etmnlong.gif (2291 bytes) spacer

 

In August, ETAN met to discuss future plans and to reaffirm its commitment to the people of Timor-Leste. Below is an article about the meeting (English, followed by Bahasa Indonesia).

ETAN Reaffirms and Strengthens Work to Support Timor-Leste

by Eric S. Piotrowski

In light of the recent turmoil in Dili -- and its implications for all of Timor-Leste ­ leaders from the East Timor and Indonesia Action Network (ETAN) met in Washington, DC, in mid-August to discuss the state of U.S. solidarity and how best to support Timor-Leste in the coming years.

The meeting unanimously affirmed ETAN’s continuing commitment to support the people of Timor-Leste as they build their new nation and to work to achieve justice for crimes committed against the East Timorese between 1975 and 1999. Disappointed at the failure of the UN, international community, and the Indonesia and Timor-Leste governments to press for genuine justice, ETAN has renewed its promise to hold U.S. political leaders accountable for their involvement, which included the arming and training of the Indonesian military throughout the occupation of East Timor. Similarly, ETAN remains committed to do everything it can to see that Indonesian masterminds of these crimes are brought to justice. ETAN will continue to support restrictions on U.S. military assistance to Indonesia as a way to support justice and democracy.

ETAN also plans to build stronger people-to-people links between the United States and Timor-Leste. This work will take a variety of forms, including grassroots education in the U.S., as well as organizing delegations and other exchanges between the two countries. Speaking tours by East Timorese civil society leaders in the U.S. have been a key element of ETAN’s work since its founding in 1991, and ETAN members are excited to explore continuing these tours as a way to raise public awareness and involve new activists in ETAN’s work.

Individuals within ETAN have been working on -- and would like to expand -- programs and activities which connect activists and communities in Timor-Leste and the U.S. The successes of Madison‘s sister-city relationship with Ainaro and Seattle’s NOVA High School friendship program with Kay Rala Secundaria in Manatuto are models which ETAN plans to urge others to follow.

ETAN is strongly considering organizing an election monitoring project for the 2007 elections. This will be developed further in consultation with Timorese civil society groups. A number of people at the meeting expressed interest in participating in such a delegation

Economic justice was also identified as a key area for solidarity campaigning. From oil to coffee to the role of international financial institutions like the World Bank, activists in Timor-Leste and the United States are concerned about unjust economic practices which could hurt people and communities across Timor-Leste. ETAN members are exploring how the group can effectively work on these issues in the future. ETAN will continue its communication and collaboration with key partners in Timor-Leste to raise awareness of these issues in the United States and take strategic action when called upon.

Nearly all those attending the meeting have visited or lived in Timor-Leste. While saddened by recent developments in Timor-Leste, ETAN remains optimistic and supportive of the Timorese people’s will and capacity to achieve peaceful, democratic independence.

Founded shortly after the 1991 Santa Cruz massacre, ETAN has consistently supported the East Timorese right to self-determination and advocated for U.S. foreign policy to promote human rights in East Timor and Indonesia.

Though the road before us is a long one, ETAN remains committed to walk with the people of Timor-Leste and Indonesia to work together for economic, social and legal justice, peace, and self-determination.

Support ETAN'

"I’ve long admired ETAN’s work. For well over a decade, ETAN has conducted some of the most effective  grassroots campaigns I know. With limited resources, they helped free a nation and fundamentally changed policy toward one of the U.S.’s closest and most repressive allies, Indonesia."  —Amy Goodman, host of “Democracy Now!

Penguatan Kerja ETAN untuk mendukung rakyat Timor Leste Oleh Eric S. Piotrowski

Dalam situasi kerusuhan di Dili - dan akibatnya terhadap Timor Leste - anggota Jaringan aksi untuk East Timor dan Indonesia (ETAN) mengadakan pertemuan di Washington DC pertengahan Agustus lalu, untuk mendiskusikan bagaimana terus menggalang solidaritas masyarakat di Amerika dan mencoba memutuskan cara terbaik untuk menyokong Timor Leste di tahun-tahun mendatang.

Pertemuan tersebut menghasilkan suara yang bulat, menegaskan bahwa ETAN akan melanjutkan komitmentnya untuk mendukung rakyat Timor Leste, bersama ­ sama mereka yang sedang membangun sebuah Bangsa dan juga ETAN berjanji untuk terus bekerja mencapai keadilan terhadap kejahatan-kejahatan yang terjadi di Timor Leste antara tahun 1975 -1999. Kecewa akan kegagalan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN), komunitas internasional dan juga pemerintahan Indonesia dan Timor Leste untuk menuntut keadilan sejati, ETAN memperbaharui janji mereka untuk mendapatkan pertanggung jawaban dari pimpinan-pimpinan politik Amerika akan keterlibatan mereka dengan mempersenjatai dan melatih militer Indonesia sepanjang okupasi Indonesia terhadap East Timor. Masih pada komitment awal, ETAN tetap berkomitmen untuk melakukan segala cara untuk melihat pihak yang paling bertanggung jawab akan kejahatan ini dibawa ke pengadilan dan ETAN akan tetap melanjutkan kerja-kerjanya untuk mendukung pelarangan bantuan militer Amerika kepada Indonesia sebagai cara untuk mendukung keadilan dan demokrasi.

Pada pertemuan tersebut ETAN juga merencanakan untuk terus membangun jaringan yang kuat antara Amerika dan Timor Leste. Pekerjaan ini akan dilakukan dengan bentuk yang bermacam-macam, termasuk pendidikan untuk masyarakat di Amerika dan juga mengorganisir delegasi dan bentuk pertukaran-pertukaran lainnya antara dua Negara ini. Pertukaran yang pernah dilakukan oleh pimpinan masyarakat Timor di Amerika telah menjadi cara kunci dari kerja-kerja ETAN semenjak ETAN didirikan tahun 1991, dan anggota ETAN sangat bersemangat untuk melanjutkan program tersebut sebagai cara untuk meningkatkan kewaspadaan dan melibatkan aktifis baru dalam kerja-kerja meraih keadilan dan demokrasi.

Anggota yang terlibat dalam ETAN telah melakukan - dan akan terus memperluas- program dan aktivitas-aktivitas yang menghubungkan pekerja kemanusiaan dan komunitas di Timor Leste dan Amerika. Keberhasilan jaringan Madison’s Sister-City Relationship dengan Ainaro dan program Seattle’s Nova High school Friendship dengan Kay Rala Secundaria di Manatuto adalah salah datu bentuk yang direncanakan oleh ETAN untuk mendorong yang pihak lainnya untuk mengikuti.

ETAN juga mempertimbangkan untuk mengorganisir kegiatan untuk memantau pemilihan 2007. Hal ini akan dikembangakan lebih lanjut seiring dengan konsultasi terhadap kelompok-kelompok masyarakat di Timor Leste. Dan beberapa orang yang mengikuti pertemuan sangat tertarik untuk dapat berpatisipasi dalam kegiatan tersebut.

Keadilan ekonomi juga diidentifikasikan sebagai kunci untuk melakukan kampanye menggalang solidaritas. Dari masalah minyak sampai dengan kopi, termasuk juga institusi dana internasional seperti Bank Dunia, para aktifis di Timor Leste dan Amerika sangat perduli tentang praktek ekonomi yang tidak adil yang dapat melukai masyarakat dan komunitas Timor Leste. ETAN sedang mencari cara yang tepat untuk kelompok ini dapat bekerja secara efektif menghadapi masalah ini di masa depan. Etan akan terus melanjutkan komunikasi dan kerja sama terhadap rekan-rekan di Timor Leste untuk meningkatkan kewaspadaan akan masalah yang terjadi di Amerika dan mengambil langkah strategis saat dibutuhkan.

Hampir semua orang yang menghadiri pertemuan ETAN tersebut telah mengunjungi atau pernah tinggal di Timor Leste. Walaupun ETAN merasa sedih akan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Timor Laste yang juga mempengaruhi pembangunan di Timor Leste, ETAN akan selalu berfikir optimos dan akan terus maju untuk rakyat Timor Leste mendapatkan kedamaian, kemerdekaan yang demokratik.

Didirikan setelah peristiwa pembunuhan masal 1991 di Timor Leste, ETAN secara konsisten mendukung hak rakyat Timor untuk mendapatkan harga diri mereka dan bekerja memantau Undang-Undang Internasional Amerika dan mendampingi untuk mempromosikan hak asasi manusia di East Timor dan Indonesia.

Jalan didepan kita masih panjang, namun ETAN tetap berjanji, berjalan bersama rakyat Timor Leste dan rakyat Indonesia untuk bekerja sama menciptakan keadilan ekonomi, social, perdamaian dan kemerdekaan.

See also About ETAN pages

 


Google
WWW http://www.etan.org

 
     


bar
  spacer

 

make a pledge via credit card here

Bookmark and Share

Background | Take Action | News | Links | What You Can Do | Resources  | Contact

ETAN Store | Estafeta | ImagesHome | Timor Postings | Search | Site Index |